Etika politik adalah filasafat moral tentang dimensi
pilitis manusia, fungsi etika politik adalah dalam masyarakat terbatas pada
penyediaan alat-alat teoritis untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi
politik secara bertanggung jawab, jadi tidak berdasarkan emosi, prasangka, dan
apriori, melainkan secara rasional, obyektif dan argumentatif. Dalam rangka
dimensi-dimensi kesosialan manusia itu dimensi politis manusia mencakup untuk
lingkaran kelembagaan hukum dan Negara dan sistem-sistem nilai dan
idelogi-ideologi yang memberikan legitimasi kepadanya. Sebuah keputusan
bersifat politis apabila diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat
sebagai keseluruhan. suatu tindakan disebut politis apabila menyangkut
masyarakat secara keseluruhan. Politisi adalah orang yang mempunyai profesi
yang mengenai masyarakat secara keseluruhan.seorang bukan politis pun ,engambil
suatu sikap politik apabila ia dalam sikap itu mengacu pada masyarakat sebagai
keseluruhan. Dengan demikian dimensi politis manusia dapat ditentukan sebagai
dimensi di mana manusia menyadari diri sebagai anggota masyarakat sebagai
keseluruhan yang menentukan kerangka kehidupannya dan ditentukan kembali oleh
tindakan-tindakannya.
Inti permasalahan etika politik adalah masalah legitmsi
etis kekuasaan yang dapat dirumuskan dalam pertanyaan: denga hak moral apa
seseorang atau sekelompok orang memegang dan mempergunakan kekuasaan yang
mereka miliki, betapapun kekuasaa seseorang, ia selalu dapat dihadapkan pada
tuntutan untuk mempertanggungjawabkannya.
Bila kita mendengar kata "politik'',maka yang ada
dalam benak kita adalah partai-partai politik atau suatu cara yang ditempuh
seseorang dalam pencapaian tujuannya.orang sering menyamakan politik dengan
kekuasaan, menghalalkan segala cara dengan mengesampingkan pedoman-pedoman
hidup demi tercapainya suatu tujuan. Hoogerwerf (1979:45)"siapa memperoleh
apa, bilamana, dengan cara apa". begitulah kira-kira gambaran buruk
tentang politik. Nilai negative pada politik membuat kita bertanya apa
eksistensi politik itu. seluruh rakyat Indonesia akan megadakan pemilihan umum
untuk memilih seorang calon presiden, pemilu sekarang ini berbeda dengan pemilu
sebelumnya karena rakyat sendiri yang akan menentukan pilihan siapa calon
presidennya. Dalam masa kampanye para kandidat presiden mengeluarkan buah
pikiran untuk menata masyarakat Indonesia pada masa akan datang yaitu berupa
visi dan misi yang akan dijalankan.dari semua visi dan misi yang ditawarkan
masing-masing kandidat presiden menurut saya tidak ada yang jelek, namun yang
menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana visi dan misi tersebuit bisa
dijalankan sesuai harapan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Menurut kusumaatmadja (2004:Online)Seorang politisi yang
hanya sekedar cerdas dan berpengetahuan bisa memunculkan visi, namun visi itu
tidak menyentuh hati nurani orang banyak karena sang politisi yang pandai
tersebut tidak memancarkan nilai-nilaiyang menjadikannya layak dipercaya. visi
adalah sekunder dan yang primer adalah moralitas politik.
Problem besar yang telah menyeret negeri ini ke dalam situasi krisis yang paling berkepanjangan adalah hilangnya penghargaan terhadap nilai (value). Nilai-nilai seperti kesederhanaan, kejujuran, ketekunan, kerja keras, serta berbagai nilai positif lainnya semakin tidak dihargai dalam kehidupan masyarakat kita saat ini, malah dicemoohkan.
Problem besar yang telah menyeret negeri ini ke dalam situasi krisis yang paling berkepanjangan adalah hilangnya penghargaan terhadap nilai (value). Nilai-nilai seperti kesederhanaan, kejujuran, ketekunan, kerja keras, serta berbagai nilai positif lainnya semakin tidak dihargai dalam kehidupan masyarakat kita saat ini, malah dicemoohkan.
Budaya instan yang semakin kuat berkembang telah
meminggirkan penghargaan terhadap berbagai nilai tersebut. Maraknya korupsi dan
politik uang, kasus caleg yang berijazah palsu serta berbagai kasus lainnya,
semakin mempertegas betapa saat ini tujuan menghalalkan cara. Demi
mempertahankan dan atau meraih kedudukan dan kekuasaan, segala cara dilakukan
termasuk menggunakan kekerasan. Membayar menjadi celeg dengan nomor urut jadi
sudah menjadi hal yang umum dan wajar, karena jabatan dan kekuasaan dipandang
sebagai kendaraan yang efektif untuk secara instant menjadi kaya, ini sekaligus
juga meningkatkan status sosial untuk mendapatkan penghargaan dan penghormatan,
ungkapan bahwa "politik kotor" menjadi pembenaran terhadapa perilaku
politik yang menerabas nilai-nilai dasar yang seharusnya menjadi pegangan
bersama hilangnya penghargaan terhadap nilai memberi kontribusi yang sangat
besar terhadap kekacauan yang terjadi selama ini dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta menjadi penghambat bagi berkembangnya kehidupan
demokrasi yang sehat. hal ini merupakan upaya awal untuk mengkonsolodasi
kembali penghargaan terhadap nilai (value) agar menjadi landasan utama guna
menyehatkan kehidupan perpolitikan di tanah air.
Kalau publik sudah yakin bahwa seseorang mempunyai
integritas, maka dia menjadi orang yang dapat dipercaya dan dengan demikian
dapat melakukan tugas politknya dengan modal sosial yang mendasar yang namanya
kepercayaan (trust). Pihak yang berpendapat beda, bahkan yang ideologinya beda
pun dapat mempercayainya, sehingga perdebatan yang terjadi akan selalu membawa
konvergensi. Kalau interaksi politik dilakukan dalam iklim saling mempercayai,
maka aka timbul modal sosial yang kedua yaitu harapan (hope).
Cobalah kita renungkan apa yang terjadi di Indonesia yang
kita cintai ini. Kalau bisa disimpulkan secara sederhana yang terjadi adalah
krisis kepercayaan yang kemudiaan menciptakan hilangnya harapan akan masa
depan. Hilangnya kedua modal sosial tadi, yaitu kepercayaan dan harapan,
menyebabkan kita tidak kunjung bisa mencari solusi berbagai problem besar
bangsa ini seperti korupsi, kolusi, nepotism, kekerasan, ketidakbecusan dan
gejala rasa mati. oleh karena itu politik berbasis nilai mempunyai fungsi yang
penting dalam memulihkan krisis yang melanda bangsa. Nilai-nilai yang baik jika
dipraktekkan oleh seseorang yang punya integritas, akan menciptakan dua modal
sosial yang amat berharga yaitu kepercayaa dan harapan. Jika pemimpn konsisten
mengembangkan kepercayaan dan harapan maka solusi pun muncul seperti sinar
ditengah kegelapan. Ketika itu visi menjadi penting, karena visi itu hanya
berguna dalam suasana pencerahan. Oleh karena itu visi hanya berguna sebagai
konsekuensi dari nilai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar