Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai
bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang
dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi,
penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah
diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih
indah.
Jenis batu bata
Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan
2 kategori yaitu bata biasa dan bata muka.
Bata biasa , memiliki permukaan dan warna yang tidak
menentu, bata ini digunakan untuk dingding dengan menggunakan morta(campuran
semen) Ssebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah.
Bata muka , memiliki permukaan yang baik dan licin
dan memupnyai warna dan corak yang sragam . Disamping dipergunakan sebagai
dinding juga digunakan sebagai penutup d dan sebagai dekoratif.
Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu
bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8
serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.
Bata merah
Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar
pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman
dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah
satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah
masih lebih banyak digunakan dari pada bata ringan atau batako press, karena
selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak
susah.
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat
dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi
benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan
pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu
saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari
material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan
kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang
dibangun dari material bata merah. Selain itu Material ini sangat tahan
terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan
Anda dari bahaya api.
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak,
kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri
dari kandungan pasir tertentu.
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar
7-11 cm, tebal 3-5 cm.
Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan
daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding
bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan
campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir
yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan
perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Batako
Selanjutnya setelah bata merah adalah Batako,
material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir
kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari
campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari
campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah
disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata
merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya
tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga
membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti
bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan
daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.
Batako putih (Tras
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur,
dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah
berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung
berapi.
Umumnya memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10
cm, dan tinggi 14-18 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Batako tras = 25 buah
Semen = 0,215 sak
Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3
Batako Semen PC / Batako pres
Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir
atau abu batu.
Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan),
ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan
permukaan batakonya.
Umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 8–10
cm, dan tinggi 18-20 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Batako pres = 15 buah
Semen PC = 0,125 sak
Pasir ayak (pasir pasang} = 0,015 m3
Bata ringan
Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material
bata ringan ini pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat
dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki
tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan
beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta
meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding
berlangsung.
Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini
cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik.
Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester
terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. *Bahan dasar acian/semen
tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk
menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga
menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan
ketebalan 8–10 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Bata hebel/celcon = 8 buah
Semen instan = 11,43 kg
Air = 0,15–0,16 liter
Bataton
Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir,
kerikil, air dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai
bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini
menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja untuk tiang
kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.
Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh
Holcim ini. Sebut saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U
untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ), serta
bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi
material pendukung elemen rumah.
Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai
isolator panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada
dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada
dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.
Daya tarik lain dari bataton adalah proses
konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan
dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan
ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu masa
keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk
pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi.
Kalau pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu
bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu,
waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar